Rabu, 01 Oktober 2014

BACAAN SEKOLOM SAMBIL MINUM KOPI
Ungkapan Hati Seorang Sahabat

Sumber Google Gambar
Ada banyak hal mesti kita pelajari dalam hidup dan kehidupan ini, baik dalam bertindak maupun dalam bertutur kata, butuh waktu yang panjang untuk bisa mencapai tingkat bijaksana itupun kalau bisa kita raih. bijaksana dalam betindak dan bertutur kata memang suatu hal yang sebenarnya sangat sulit bagi sebagian orang, terkadang seseorang sudah mencapai tingkatan sarjana dalam dunia pendidikan, terkadang juga seseorang sudah cukup dari segi usia dalam artian dewasa namun bukan suatu jaminan untuk bisa bersikap bijak. Sebenarnya menurut saya pribadi bijak itu adalah memaafkan segala-galanya, bersikap rendah hati, menjauhkan diri dari sifat sombong dan beberapa penyakit-penyakit hati lainnya, entahlah tapi itu defenisi menurut saya pribadi.
Saya sebenarnya salut dengan kata-kata seorang teman saya beberapa waktu yang lalu ia mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baguslah tutur katanya, semakin baiklah perilakunya dan semakin bijak dalam berfikir dan bertindak. Namun kenyataan saat ini terkadang orang lupa bahwa saya ini adalah seorang sarjana sehingga dalam hal bertutur kata terkadang kita tidak bisa membedakan antara yang memiliki pendidikan tinggi dengan yang tidak berpendidikan. wallahu a'lam.
Sebenarnya dasar utama dalam hal sikap dan perilaku kita yang baik cukuplah sederhana, cukup kita bisa membedakan antara yang mana baik dan yang mana tidak baik, setelah dasar utama ini sudah tertanam dalam diri kita selanjutnya adalah mampu membedakan antara yang mana benar dan yang mana salah. apabila kedua dasar ini sudah tertanam dalam diri kita maka yakinlah bahwa segala tindakan kita sudah baik dimata orang apalagi hadapan Allah SWT, namun ada kalanya seseorang bertindak dan bertutur kata sangat jauh dari sifat bijak, mereka bertindak atas dasar hawa nafsu, sifat sombong, takabbur, merasa bahwa hanya dia, sikap dan kata-katanya yang benar, memunculkan perselisihan, merasa curiga sama seseorang dan selalu berpikiran negatif. kenapa kita tidak berusaha mencoba untuk selalu berpikiran positif kepada siapa saja? kenapa kita tidak berusaha belajar untuk rendah hati, kenapa kita tidak berusaha untuk tidak terpedaya dengan hawa nafsu?
saya sebenarnya sudah berusaha memperingatinya bahwa berpikirlah baik-baik sebelum bertindak, banyak-banyaklah istigfar setiap ada persoalan dalam hati, jangan terbawa emosi, jadikan kritikan adalah suatu berkah untuk bisa lebih baik, saya juga sudah peringatkan bahwa apabila ada dua kaum yang berselisih maka salah satu diantaranya adalah keliru, bagaimana jika senadainya kritikan itu adalah petunjuk dari Allah melalui seseorang, namun tidak ada satupun nasihat yang bisa diterima, saya bisa maklumi bahwa memang sulit untuk menasihati sesorang yang lagi hatinya galau kata anak muda sekarang.
Yaaaahhh,,,, apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur, pesan orang tua saya tidak ada kata-kata yang tidak  ada balasannya, bagai membangunkan singa lapar yang sedang tidur, SMS kasar dibalas dengan yang lebih kasar, SMS itu adalah pesan yang sangat mudah dihapus dari HP namun kata-kata yang tertuang di dalamnya sangat sulit dihapus dari dalam hati, saya saja yang mendengar ungkapan yang tertera dalam SMS itu merasa sakit apalagi yang membacanya langsung!
mungkin seseorang merasa enjoi saja mengirim SMS "apa kamu, anak ingusan, anak kampungan, keluarga melarat, keluarga ATA (budak). memang sakit sih, tapi saya berusaha untuk tetap tenang dan seolah-olah cuek dengan semuanya, namun hati ini sangat perih rasanya. saya cuma bisa mengatakan saya kan sudah peringatkan tidak usah SMSan, kritikan yang mereka lontarkan kemarin itu anggap suatu masukan yang bersifat membangun untuk keluarga kita tapi kamu kan tidak mau mendengar.
Sebenarnya kalau kita mau maknai SMS itu sangat bertolak belakang dengan predikat yang dia sandang selama ini yaitu seorang Ustads yang menghabiskan waktu dan hartanya untuk akhirat. Kenapa saya berkata demikian merendahkan seseorang sebenarnya adalah suatu kesombongan (takabbur) bukankah Iblis yang ahli Ibadah itu diusir dari surga lantara dia hanya mengatakan saya masih lebih baik dari pada adam? sekiranya seseorang mengatakan dalam hatinya saya masih lebih baik dari dia maka sesungguhnya dia telah terjatuh kedalam dasar Neraka Jahannam. Nausubillah.
Sejak awal pertemuan saya dengan pak Ustads, saya begitu simpati dengan usaha yang dia lakukan dalam hal agama, saya begitu salut dengan ibadahnya dan saya begitu kagum dengan pengorbanan waktu dan harta benda dijalan Allah, namun semua itu kini sirna sudah lantaran SMS ustads yang saya dengar sendiri, Ustads didepan nama bapak dan SH, MH dibelakang nama bapak kini tidak berarti lagi dimata saya. saya dari awal tidak mau ikut campur dengan semua ini karena saya pikir ini urusan perempuan tapi saya tidak menyangka bapak mencampuri urusan perempuan. Bapak mengatakan saya keluarga melarat, itu memang benar dimata bapak tapi sekiranya saya menjual semua aset yang saya miliki maka mungkin saya masih lebih kaya dari pada ustads tapi bukankah harta hanya titipan Allah yang sangat tidak pantas untuk dibangga-banggakan? ustads mengatakan saya keluarga ATA, itu karena anda kebetulan keturunan PUANG dari Bugis tapi anda tidak sadar bahwa yang anda hadapi adalah seorang KARAENG dari Makassar, namun semua itu saya sembunyikan karena pesan leluhur saya bahwa bangsawan itu bukan untuk dibangga-banggakan tetapi sebagai panutan ditengah-tengah masyarakat. Karaeng itu adalah Akhlakul Karima, tutur kata yang halus, sikap yang bijaksana, dan jauh dari sifat sombong, saya rela membersihkan WC umum, saya rela memungut sampah dijalanan hanya semata-mata karena berusaha melawan rasa kesombongan di dalam hati, tapi sekalipun seperti itu semua masyarakat masih menghormatiku sebagai seorang bangsawan. Belajarlah lebih banyak pak ustads untuk bisa menyandang predikat ustads di tengah-tengah masyarakat, jangan sampai apa yang selama ini anda usahakan sudah terkontaminasi dengan sifat UJUB, RIYA dan TAKABBUR. Ketiga penyakit ini dapat menghapus semua amal ibadah ustads selama ini, ingat Ujub adalah merasa bangga dengan amal ibadah yang sudah dilakukan, Riya yaitu sudah membicarakan semua pengorbanan yang dilakukan kepada orang-orang, "saya sudah melanglang buana kesana-kemari membantu orang-orang dalam hal pembangunan masjid" ini sudah bisa dikategorikan Riya dan Takabbur "saya ini keturunan bangsawan dari BUGIS. wadduh bangsawan dibangga-banggakan. terlepas dari semua itu hanya Allah yang maha pemilik kesempurnaan, hanya Allah yang maha Perkasa, hanya Allah yang maha Benar.

Inilah sepenggal cerita dari teman saya, yang menurut saya pribadi sebagai seorang penulis  sarat dengan hikmah, sehingga saya berusaha menulis  cerita ke dalam blog ini. Wassalam. sampai jumpa ditulisan berikutnya ( Dellurang)

Senin, 25 Agustus 2014

SERTIFIKASI GURU


Beberapa waktu yang lalu istriku mencurahkan segala unek-unek yang ada di dalam hatinya, saya pun begitu serius memperhatikan semua yang dia ungkapkan, dia menceritakan apa yang terjadi dilokasi tempat dia bekerja yaitu SMP Negeri 3 Gantarang, memang sih kalau kita perhatikan ceritanya membuat kita merasa bahwa itu memang suatu hal yang bisa dikategorikan keputusan yang tidak adil alias diskriminasi "yahhh itu persi saya sebagai suaminya" tapi bagi kepala sekolah dan pihak yang diuntungkan mungkin mereka berpendapat bahwa inilah keputusan yang paling bijak.
sebenarnya istriku (kita sepakat saja ganti kata istriku dengan kata Salmawati, OK) adalah seorang guru Honorer/ sukarela/ WB alias Wiyata Bakti di SMP Negeri 3 Gantarang kec. Tinggimoncong sejak tahun 2009 yang lalu sekalipun pada waktu itu dia mengajar sambil kuliah berhubung sekolah tersebut merupakan USB dan belum memiliki tenaga pengajar yang cukup maka saya selaku komite pembangunan  sekolah beserta kepala sekolah pada waktu itu sepakat untuk mencari/merekrut warga sekitar sekolah yang memiliki kemampuan untuk menjadi staf pengajar sesuai dengan kompetensinya masing-masing, maka didaftarlah beberapa orang baik yang sudah sarjana ataupun yang sementara kuliah untuk dijadikan tenaga pengajar dengan mekanisme mengatur jadwal sesuatu dengan kesempatan yang dimiliki masing-masing guru agar tidak mengganggu aktifitas perkualiahannya dan sekolah juga tetap jalan.
Tidak terasa tahun kemarin istriku sudah resmi menyandang gelar S.Pd dibidang Pendidikan Ekonomi, otomatis kegiatan pembelajaran di sekolah tidak lagi terhambat karena alasan kuliah dia menjalankan tugasnya dengan penuh rasa percaya diri, disiplin yang tinggi, mematuhi kode etik guru, semangat yang berapi-api dalam mempersiapkan calon generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berakhlak mulia, namun tetap tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai istri di rumah. "hehehehe cie-cie"
Tiba-tiba semangat yang begitu tinggi berubah down, seperti api yang disiram air, seperti kembang di tanah yang kering dan tandus, bagaikan bulan kesiangan, semangat juangnya pudar sudah lantaran kehadiran seorang guru PNS sertifikasi dari SMP Negeri 2 Saluttowa yang kekurangan jam disekolahnya meminta jam di sekolah tempat istriku mengajar. maka otomatis semua jam istriku diambil semua oleh guru sertifikasi tersebut.
Kepala sekolah menerima permohonan guru tersebut untuk tambah jam di sekolah istriku, kini istriku hanya tertunduk lesu dirumah, dia sudah tidak punya jam lagi di SMP Negeri 3 Gantarang, siswa sudah melayangkan protes (demo) ke Kepala Sekolah, guru-guru yang lainnya pun juga tidak ketinggal bersuara menolak kebijakan kepala sekolah karena pasti kita semua guru sukarela di sekolah ini akan tergeser besok lusa nanti ketika guru sertifikasi lainnya masuk di sekolah kita lagi. namun Kepala Sekolah hanya mengatakan bahwa keputusan dinas, guru sertifikasi harus diprioritaskan.
Memang kalau dipikir dimana letak keadilan, istriku yang selama ini mengajar hanya dihargai Rp. 3.000,- perjam pelajaran "jadi seandainya mereka mengajar 4 jam perhari dia hanya memperoleh Rp. 12.000/ hari atau bahasa sederhananya karena cuma 3 rombel atau 12 jam per minggu maka istri saya jika pull mengajar dalam 1 minggu maka dia mendapatkan Rp. 36.000 per minggu (3 rombel x 4 jam x Rp. 3000 =  36.000/ minggu suatu nominal yang sangat memprihatikan,jika dibandingkan dengan Gaji PNS + Sertifikasi namun  istriku tetap mensyukuri nominal itu, karena tuntutan kebutuhan hidup, dan berusaha membantu menopang perekonomian keluarga karena saya juga masih sukarela di Sekolah Dasar,
Dengan kedatangan guru sertifikasi di sekolah itu, istriku hanya bisa meneteskan air mata setiap saat di rumah, "saya senang mengajar sekalipun gajiku kecil, saya sayang sama siswaku, saya ikhlas mendidik mereka, namun kini saya sudah tidak kebagian jadwal lagi" kepala sekolah mencoba menghibur saya dengan memberikan bidang studi matematika tapi saya katakan itu bukan keahlian saya pak, bidang saya adalah IPS terpadu takut saya tidak profesional dalam menjalankan tugas, kepsek juga menawarkan 1 kelas atau 4 jam pelajaran namun saya pun menolaknya karena biaya perjalanan menuju sekolah lebih besar dari pada hasil yang saya dapatkan perbulannya.
Kini Guru Sertifikasi itu sudah menjalankan tugasnya dengan perasaan senang, membayangkan tunjangan sertifikasi yang akan dia terima nantinya, tanpa memikirkan bahwa tugas yang saya jalankan ini adalah hak orang miskin yang saya rampas, hak anak-anak yang menangis karena kekurangan susu, jeritan seorang ayah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya, wajar jika istriku setiap saat hanya mengusap air matanya, membayangkan jaman yang begitu tidak adil, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin teraniyaya. saya cuma bisa mengatakan "jangan menangis sayang, ini hanya cobaan dari Tuhan hadapi semua dengan senyuman sinarmu harus tetap bersinar" 

Sabtu, 23 Agustus 2014

FLASHDISK RAHASIA

Hari ini saya kedatangan tamu lagi, tamu yang sering sekali mampir kerumahku setiap hari sabtu dan biasanya nginap 1 atau 2 hari sebelum kembali ke kota karena alasan aktivitas. Malam sebelum kedatangannya saya sudah menyusun rencana yang begitu mantap, pertama pagi-pagi sekali setelah memberi makan ayam, saya masak nasi, cuci piring kotor, menyiram bibit cengkeh, mempersiapkan bekal perjalanan untuk berburu madu. jadi saya perkirakan saya berangkat paling lambat 07.30 pagi. kenapa saya bangun cepat dan mempersiapkan semuanya? karena istri saya lagi ada urusan sehingga harus nginap beberapa malam untuk menyelesaikan urusannya, sedangkan anak saya dititip di nenenknya, rasanya merdeka beberapa hari. namun semua perencanaan buyar setelah mendengar suara motor honda menuju kerumahku. dalam hatiku gagal sudah rencana semalam, terpaksa saya harus mengurungkan niatku untuk berangkat cepat menuju ke hutan. yaaa terpaksa harus melayani tamu ini dulu, sekalipun dia sudah sering ke rumahku untuk nginap/malam minggu, tetap saja harus dilayani dulu, bukankah Rasulullah berpesan bahwa kita harus memuliakan tamu?
sebenarnya istriku sudah mulai keberatan dengan seringnya datang, trus keluarga juga sudah mulai bertanya-tanya siapa dia, dari mana, apa tujuannya, ketemu dimana dan lain sebagainnya, tapi saya cuma menjawab dengan tenang dia adalah tamuku, dan harus memuliakannya saya tidak perlu tau siapa dia, dari mana, apa tujuannya yang jelasnya dia datang ke rumahku dan saya menerimanya dengan baik.memang sih saya cuma kebetulan ketemu di jalan tepatnya di depan kantor lurah Gantarang dan besoknya saya ajak kerumah dan sejak itu dia selalu datang  setiap minggu. istriku awalnya juga menerima dengan baik, "maklum" keadaan perekonomian yang begitu sulit untuk pembeli susu saja buat anakku begitu sulitnya, ikan saja syukur kalau bisa beli 1 x 1 minggu, ditambah lagi selalu ada tamu setiap sabtu, tapi yang semuanya harus disyukuri sekalipun saya merasa paling miskin di kampung ini toh masih ada orang kota yang senang bertamu kerumahku. saya cuma berpesan kepada istriku hidangkanlah makanan apa adanya, kalau memang kita tidak mampu untuk beli ikan, masih banyak daun-daun di sekitar rumah yang bisa disayur, hidangkan apa adanya agar mereka tau kehidupan kita sebenarnya.
kembali ke topik awal, rencana ke hutan untuk berburu lebah madu terpaksa ditunda menunggu momen yang tepat untuk minta izin, sambil mengutak atik laptop, OL, buka facebook di teras rumah istrinya tiba-tiba ingin membackup data yang ada di FD suaminya untuk dipindahkan ke FD miliknya. rupanya dia punya 3 FD, satu miliknya dan 2 milik suaminya, ternyata baru saya tau kalau ke2 FB tersebut 1 FD umum dan 1 FD yang sangat rahasia. karena kebetulan suaminya tertidur di kamar maka diapun membisiki saya untuk mencoba membuka FD yang slama ini dianggap rahasia. ternyata ada banyak folder di dalamnya dan yang paling banyak adalah foto-foto, diapun memerintahkan saya untuk menghapus sekian banyak foto, namun sebelum saya hapus dari FD saya diam-diam mencopy semua isi FD ke dalam hardis laptopku tanpa dia ketahui maklum sekalipun dia orang kota dan mantan pejabat katanya tapi ternyata dia juga sedikit gaptek tentang dunia komputer,, hehehehehehe. singkat cerita setelah semua perintahnya  sudah saya laksanakan, sekalian juga proses transfer data sudah selesai karena data yang saya transfer sekitar 4 GB maka saya pamit dengan sangat sopan agar mereka tidak merasa tersinggung untuk saya tinggalkan sekaligus memberikan izin menguasai rumahku, masak sendiri dan beristirahat selama saya meninggalkan rumah, "saya sudah menganggap bapak dan ibu sebagai keluarga sendiri jadi silahkan ibu beraktivitas di rumah ini saya ingin kehutan dulu siapa tau ada rezki dari Allah saya bisa membawa pulang madu yang banyak" ohhh iya boleh deh" itu kata ibu tersebut.
kira-kira jam 5 sore saya sudah sampai kembali ke rumah dengan membawa sedikit madu, saya sebenarnya malu karena hasil yang saya dapat terbilang sedikit, padahal biasanya kalau saya dapat satu sarang lebah kadang sampai 4 atau 5 botol sirup ABC namun kali ini seandainya mau diukur dengan botol  yaaaa tidak cukup 1 botollah, tapi sekali lagi seberapapun hasil yang diperoleh harus selalu disyukuri. rupanya dia sedang keluar. rumahku tergembok dari luar, pas saya buka rumah ternyata pakaian dan semua miliknya masih ada jadi saya berpikir mungkin mereka cuma keluar sebentar. sayapun cepat-cepat mandi, ganti baju, melipat cucian istriku, merapikan kembali yang berserakan tadi sebelum saya tinggalkan rumah sambil menunggu sang tamu balik ke rumah. sambil menunggu, saya tiba-tiba teringat dengan isi FD rahasia tadi yang saya pindahkan semuanya ke hardisku. dengan tenang saya mulai membuka satu persatu folder yang ada di dalam teryata hanya berisi dokumen surat-surat, karena banyaknya folder yang harus dibuka satu-persatu  sebelum mereka datang maka saya berinisiatif membuka foto-foto dengan cara mengetik .jpeg di menu search, saya mulai kaget, heran, penasaran bercampur semua menjadi satu setelah melihat foto-fotonya dan yang paling membuat saya kaget waktu saya membuka sebuah video pernikahannya yang dilangsungkan di masjid, setelah saya periksa date modifienya ternyata, "astagfirulah al adzim" ....................... bersambung


Jumat, 22 Agustus 2014

TAHAP BELAJAR

gambar dari Google
Sebenarnya saya masih bingung dengan semua ini. inilah kata-kata yang keluar dari pikiran saya pertama kali membuat blog, sudah lama saya mengimpikan memiliki sebuah blog yang indah, yang banyak dikunjungi orang, serta memberikan manfaat yang besar bagi siapa saja. namun apa yang saya impikan suatu hal yang sangat sulit untuk saya wujudkan dalam dunia nyata. saya memang bukan ahli IT, saya hanyalah seorang guru SD yang tinggal di daerah terpencil, namun tidak menyurutkan keinginanku untuk berkenalan dengan dunia maya. 
saya sudah beberapa kali meminta bantuan kepada teman yang berkompeten di dalamnya, yang ahli IT, yang merasa pintar untuk membuatkan saya Blog atau mengajari saya untuk membuat Blog, namun cuma satu kata yang mereka lontarkan, "Nanti". saya berusaha untuk tidak kecewa dan mengerti bahwa mereka sedang sibuk dan belum memiliki waktu luang untuk saya.
saya tidak putus asa, saya buka Google bagaimana cara membuat blog, tetap tidak mengerti berhubung rendahnya perbendaharaan kata yang berhubungan dengan dunia IT banyak hal yang saya tidak mengerti. memiliki kemampuan yang pas-pasan memang susah, tapi bukan berarti saya berputus asa, bukankah kita dituntut untuk selalu belajar? tidak ada yang tidak mungkin sepanjang kita selalu mau berusaha.